Manajemen Umpan AP2HI
Umpan menjadi permasalahan utama dalam kegiatan pole and line karena jumlah ketersediaan umpan tidak seimbang dengan jumah penangkapan, jumlah penangkapan jauh lebih besar dibandingkan umpan di laut. Keberhasilan penangkapan pole and line tergantung ketersediaan umlah umpan hidup yang cukup sehingga ikan cakalang atau tuna dapat menangkapnya.
Larantuka sebagai salah satu kabupaten di Nusa Tenggara Timur dan merupakan wilayah kegiatan pole and line yang sampai saat ini masih banyak dilakukan memiliki permasalahan akan berkurangnya jumlah serta jenis umpan hidup. Jenis umpan di Larantuka terdapat empat jenis yaitu : Tembang (Sardinella spp), Layang ( Decapterus spp) , Rambeng dan Teri ( Stolephorus spp). Pada tahun 2010 keempat jenis umpan ini masih bisa ditemukan namun sekarang sudah menurun jumlahnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pola konsumsi masyarakt lokal terutama untuk jenis Tembang ( Sardinella spp) dimana ikan yang banyak dijual dipasaran untuk bahan konsumsi berukuran induk bahkan sedang mencapai tingkat kematagan gonad. Selain itu penangkapan yang merusak lingkungan juga masih marak dilakukan dengan cara pengeboman. Dengan ragamnya permasalahan yang terjadi pada umpan hidup maka perlu dlakukan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai pihak untuk merumuskan permasalahan tersebut.
Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Hand line Indonesia (AP2HI) bekerjasama dengan International Pole and Line Foundation (IPLNF) menyelenggarakan Bait management workshop ini dengan tujuan untuk merumuskan permasalahan dan mencari jalan keluar sehingga didapatkan suatu tindakan di akhir yang mampu mengatasi permasalahan.
Hasil daripada workshop ini adalah:
- Peserta pertemuan sepakat untuk mengembangkan perikanan pole and line dan perikanan umpan sebagai prioritas utama di Flores Timur, Sikka, Kota Kupang dan Lembata
- Pengawasan terhadap penangkapan ikan umpan di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kota Kupang dan Kabupaten Lembata
- Perbaikan sistem data tentang data umpan hidup yang tersedia di Kabupaten Flores Timur, Sikka dan Lembata
- Mengembangkan rencana managemen perikanan umpan hidup untuk Flores Timur , Lembata dan Sikka ( Mei 2015)
- Membentuk dan mengembangan Kelompok kerja perikanan umpan di Flores Timur, Sikka dan Lembata (Januari 2015) yang diketuai oleh masing masing Kepala Bidang penangkapan di DKP Kabupaten Flores Timur, Sikka dan Lembata
- Menggali Potensi umpan hidup alternatif yang dilakukan melalui koordinasi dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP), KPDT (3 tahun).