AP2HI Dukung Persiapan Pre Workshop Analisis Data Pengembangan Harvest Strategy Tuna
Dalam rangka mendukung persiapan persiapan penyusunan Harvest Strategi untuk perikanan Tuna, AP2HI menghadiri pertemuan yang dilaksanakan di RR Kinanti, Hotel Salak Heritage pada tanggal 9 September 2015.
Acara tersebut dibuka oleh Saut Tampubolon, Kasubdit Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, Sumber Daya Ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Ia mengatakan bahwa pertemuan tersebut dilakukan untuk mengelaborasi data dari berbagai pihak sehingga terkumpul sebuah data yang baik untuk digunakan, data dimulai dari sistem pendataan kapal.
Beliau juga mengatakan bahwa Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 713, 714, dan 715 akan menjadi prioritas site dikarenakan wilayah ini tidak menjadi wilayah konvensi Western and Central Pacific Fisheries Commission (WCPFC) dan Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), namun Indonesia juga harus bertanggung jawab dalam pengelolaan perikanan tuna di wilayah terotorialnya.
Saut juga menjelaskan untuk saat ini Indonesia masih belum terkena tindakan collective action policy, tindakan tersebut diantaranya yakni masuk sebagai negara IUU dan denda berbentuk uang.
“Collective action policy adalah tindakan yang dilakukan terhadap negara anggota untuk mengurangi kuota menjadi 50% apabila hasil tangkapan melebihi yang ditetapkan” jelas Saut lagi. Isu lainnya menurut Saut, hingga kini terdapat 151 kapal dibawah 30 GT sudah terdaftar di Commission for the Conservation of Southern Bluefin Tuna (CCSBT) dengan jumlah tangkapan kurang lebih 131 ton.
Penyusunan Harvest Strategi untuk perikanan yellow fin tuna dan cakalang di WPP 713,714 dan 715, analisis datanya akan dilakukan oleh P4KSI yang diketuai Bapak Duto Nugroho.
MA