AP2HI Melanjutkan Komitmen Melaksanakan Pelatihan Untuk Para Nelayan di Indonesia

Februari 29, 2016

Pada tanggal 25-26 Januari 2016, Tim AP2HI kembali melanjutkan pelatihan kepada nelayan di Larantuka, bekerja sama dengan UNIDO – Smartfish Project. Peserta pelatihan adalah kelompok nelayan yang ada di Larantuka, termasuk nelayan binaan PT. Okishin Flores.  Selain nelayan, peserta pelatihan juga berasal dari perwakilan pemerintah daerah (Kabid Penangkapan DKP Kabupaten Flores Timur, Kabid P2HP DKP Kabupaten Flores Timur dan Satker PSDKP Larantuka), dan juga perwakilan perusahaan (PT. Okishin Flores, PT. Primo Indo dan PT. Ocean Mitramas). Bertempat di Hotel Asa Larantuka, acara dibuka oleh Sekretaris DKP Kabupaten Flores Timur. 

Beberapa materi yang diberikan selama dua hari tersebut diantaranya adalah:

  • Pentingnya Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan dan Permintaan Pasar Dunia Terhadap Tuna yang Berkelanjutan oleh Agus A Budhiman (AP2HI)
  • Penerapan Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan oleh Zulfikar (Kementerian Kelautan dan Perikanan)
  • Pengenalan Traceability oleh Lalu Hizbulah (Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia),
  • Peningkatan Produktivitas dan Keberlanjutan Melalui Penerapan Sumber Daya Efisien dan Produksi Bersih (RECP) di Industri Pengolahan Ikan dan Seafood oleh Muhammad Iqbal (National Programe Manager dari UNIDO RECP Project).

Heri, salah satu pemateri dari AP2HI mengatakan dari beberapa kali melakukan pelatihan, untuk melatih para nelayan ada sedikit kendala, hal ini disebabkan sebagian kecil dari para nelayan tidak bisa membaca dan menulis. “Jadi selama pelatihan berlangsung mereka lebih sering dibacain dan dibantu tulis sama abk yg lain, yang penting mereka mengerti apa yang kami jelaskan, jadi bisa langsung dipraktekan nantinya kalau mereka sudah melaut lagi,” jelasnya lagi oleh Heri.

Pada akhirnya, diskusi yang telah berlangsung selama pelatihan cukup menarik, terutama banyak dari para nelayan yang aktif bertanya maupun mengemukakan pendapatnya ketika materi yang dipaparkan oleh Bapak Zulfikar dan mengenai Perizinan kapal.  Hal ini diperjelas oleh Heri yang menyatakan, “Ketika materi terkait pemerintahan ditayangkan banyak juga dari para peserta yang tidak sungkan untuk berargumentasi dengan para anggota dinas kabupaten/provinsi yang hadir.” Selain itu sebagian besar nelayan di Larantuka sudah sadar akan pentingnya praktek perikanan berkelanjutan dan akan mendukungnya. Kendala yang dirasakan nelayan Larantukan saat ini adalah sulitnya mendapatkan umpan dan juga ikan.

Ditulis oleh: Mila

Share it!