AP2HI Terus Berjuang Dalam Mencapai Sertifikasi MSC dan Menambah Anggota di Acara Munas II
28 Maret lalu, AP2HI telah sukses menyelenggarakan acara Musyawarah Nasional (Munas) yang kedua. Sejumlah 43 orang peserta hadir dalam acara ini yang terdiri dari 23 orang anggota dan pengurus AP2HI, 6 orang staf AP2HI sebagai panitia, 2 orang calon anggota dan 12 orang undangan. Acara Munas II ini dibuka oleh Ir. Saut Parulian Hutagalung, M.Sc dari Staf Ahli Bidang Ekonomi Sosial, dan Budaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sebelum acara dibuka, sambutan diberikan oleh Ketua AP2HI, Direktur Kenelayanan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktur Bina Mutu dan Diversikasi Produk Perikanan Direktorat Jenderal Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). Tamu undangan yang menghadiri acara Munas II ini antara lain ialah Direktur Akses Pasar dan Promosi PDSPKP, Kepala Subdirektorat Kelembagaan Usaha Nelayan Direktorat Kenelayanan, staf dari Direktorat Akses Pasar dan Promosi, perwakilan dari International Pole & Line Foundation (IPNLF), United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI), konsultan Sosial-Ekonomi Perikanan, dan Fisheries & Aquaculture for Food Security in Indonesia (FAFI).
Acara yang dilangsungkan di Hotel Alia Cikini – Jakarta menghasilkan beberapa kesimpulan, di antaranya yakni disetujuinya program-program 2016 yang terkait dengan pencapaian sertifikasi MSC dan traceability. Di antara program-program tersebut adalah program pendataan kapal dan hasil tangkapan, budidaya ikan bandeng, peningkatan sistem ketelusuran, pelatihan dan bekerja sama dengan pemerintah terkait dokumen rencana pengelolaan perikanan tuna, penempatan observer dan lain sebagainya.
Selain itu Janti Djuari, Ketua AP2HI membeberkan beberapa program usulan dari para penasehat bidang diterima, di antaranya usulan kegiatan yang terkait dengan substansi perikanan, advokasi, pendidikan lingkungan di pesisir, dan meningkatkan fungsi website, media sosial AP2HI, peningkatan kapasitas nelayan dan peningkatan SDM AP2HI.
“Sebaiknya AP2HI juga dapat berperan sebagai narasumber di forum-forum nasional dan internasional” usul Pak Abrizal, yang juga selaku bendahara AP2HI.
Dalam forum tersebut AP2HI telah menerima usulan anggota baru yang berasal dari Himpunan Nelayan Pole & Line Larantuka, tiga perusahaan nasional dan satu perusahaan retailer dari luar negeri. Selama ini belum pernah ada anggota yang berasal dari himpunan nelayan, dan oleh karena masih sesuai dengan AD/ART AP2HI, maka himpunan nelayan dapat diakomodir menjadi anggota. Untuk calon anggota yang merupakan lembaga/perusahaan dari luar negeri, maka belum dapat diakomodir berdasarkan AD/ART saat ini. Namun forum memutuskan untuk melakukan amandemen.
“Saat ini, forum juga akan mempertimbangkan akan dilakukan amandemen AD/ART Pasal 7 ayat 1 tentang keanggotaan, sehingga dapat mengakomodir usulan untuk menerima anggota baru dari luar negeri dengan kategori non-vote member (anggota yang tidak memiliki hak suara)” Ujar Janti.
Forum juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama yang lebih erat dengan Pemerintah (KKP, KPDT dan institusi terkait lainnya), lembaga donor, serta LSM baik di dalam dan di luar negeri, yang memiliki pandangan yang sama terhadap usaha perikanan yang ramah lingkungan.
“Dengan adanya penambahan anggota kami harap bisa saling membantu dalam meningkatkan semua program yang ada pada AP2HI yang terkait dengan penangkapan ikan ramah lingkungan” Terangnya.
AP2HI juga akan meningkatkan kerja sama dengan mitra-mitra seperti USAID-OCEANS, UNIDO dan MDPI serta calon mitra lainnya.
Ditulis oleh: Mila