Pasar Internasional bersatu untuk memberdayakan perikanan one by one tuna di Indonesia
[6 Juni 2018]
Pasar internasional menciptakan komitmen yang kuat terhadap perikanan one-by-one tuna Indonesia pada acara Bali Tuna Conference (BTC) ke-3 dan International Coastal Tuna Business Forum (ICTBF) ke-6 dengan penandatangan dokumen komitmen antara International Pole & Line Foundation (IPNLF) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia, IPNLF dalam hal ini didukung oleh perusahaan-perusahaan anggotanya.
Para peserta BTC ke-3 dan ICTBF ke-6 menyaksikan proses penandatanganan ini dimana ada 14 buyers, brands dan retailer yang telah berkomitmen untuk lebih mengutamakan perikanan one-by-one tuna yang telah memiliki sertifikat Marine Stewardship Council (MSC) dibandingkan dengan yang belum bersertifikasi.
Sebagai bentuk kesadaran terhadap potensi bahwa perikanan ini harus menjadi ujung tombak perubahan dalam pengelolaan perikanan di Indonesia, pada tahun 2017 IPNLF menginisiasi proyek dua tahunan yang bekerja sama dengan, Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline (AP2HI), sebuah asosiasi industri lokal dan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI), sebuah LSM Indonesia yang berfokus terhadap mata pencaharian nelayan skala kecil dan para nelayan artisanal. Proyek ini akan mendorong peningkatan dalam perikanan pole & line dan handline Indonesia guna mebantu mereka mencapai standar Marine Stewardship Council (MSC) untuk kelestarian lingkungan. Perikanan ini ditargetkan untuk memasuki penilaian penuh (full assessment) terhadap standar MSC sebelum akhir tahun 2019.
Sebanyak 14 perusahaan anggota IPNLF, Anova AS, Fish Tales, Followfood, Frinsa, Green World Company, Migros, MMP LLC, Ocean Brands, Sainsbury’s, Salica, Sea Delight, Tri Marine, Tuna Solutions dan World Wise Foods, menyatakan dukunganya untuk kesepakatan ini yang berupaya memastikan kerja sama yang berkelanjutan untuk menciptakan pemahaman bersama mengenai pentingnya sertifikasi MSC bagi para stakeholder; memprioritaskan work steam dan kegiatan-kegiatan untuk lebih mempercepat proses MSC; mempromosikan nilai sertifikasi MSC; memperkuat kolaborasi dan komitmen dan melanjutkan berbagi pengetahuan
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh M. Zulficar Mochtar, selaku Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP dan John Burton, Ketua IPNLF pada acara penutupan BTC dan ICTBF, yang berlangsung di Bali pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2018. Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 250 para stakeholder dalam negeri dan internasional, memberikan kesempatan yang ideal untuk menunjukkan kontribusi yang sangat penting yang dapat dihasilkan oleh perikanan one-by-one tuna di Indonesia agar dapat meningkatkan ekspor seafood di Indonesia yang juga diselaraskan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan, keberlanjutan dan kemakmuran dalam mengelola lautan Indonesia. Menteri KKP Indonesia, Susi Pudjiastuti, yang dikenal sebagai “fearless campaigner” yang tidak mengenal kenal rasa takut dalam perjuangannya untuk membatasi penangkapan ikan ilegal dan tidak yang tidak bersifat sustainable, menggarisbawahi pentingnya perikanan ini bagi masyarakat pesisir. Selama upacara penutupan, dia berkata, “Semua orang yang tinggal di pesisir [masyarakat] harus mendapatkan keuntungan dari sumber daya mereka… Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus berkomitmen dalam hal ketertelusuran dan sertifikasi, karena tanpa sertifikasi kami tidak dapat menjual [tuna] dengan harga yang tinggi.
Sekarang saatnya bagi kita semua untuk selalu ingat bahwa lautan, dengan semua sumber dayanya, perlu dipertahankan … Untuk keperluan usaha, bagi kita dan juga generasi mendatang nantinya sehingga mereka dapat melihat … menikmati, makan ikan tuna dan juga aneka jenis makanan laut lainnya. “
Zulficar Mochtar, mengatakan, “KKP menyambut baik dukungan dari IPNLF, untuk menegaskan kembali mengenai kepentingan bersama kami dalam memperkuat daya saing pasar tuna Indonesia melalui penerapan sertifikasi MSC. Dengan demikian, baik KKP dan IPNLF saling mengerti tujuan masing-masing dalam mengejar MSC untuk perikanan one-by-one-tuna, untuk perikanan yang bersifat sustainable, pasar yang aman, harga jual tuna yang tinggi , peningkatan reputasi dan peluang masa depan. ”
Adrian Lehmann, seorang pembeli produk canned tuna di Migros, mengatakan, “Kami bekerja keras untuk menyediakan produk makanan laut yang sustainable bagi para pelanggan kami, yang menjadi alasan mengapa Migros berkomitmen untuk lebih memilih produk one-by-one tuna yang bersertifikat MSC setelah tersedia di Indonesia nantinya. Kami senang melihat kekompakkan antara KKP, IPNLF dan AP2HI dalam pekerjaan yang mereka lakukan untuk mendukung perikanan tuna dan masyarakat pesisir di negara ini. ”
Mengomentari terhadap hasil BTC dan ICTBF, Martin Purves, selaku Managing Director IPNLF, mengatakan, “Kekuatan dari kerjasama jelas ditunjukkan pada Konferensi Tuna Bali tahun ini dan Forum Bisnis Tuna Pesisir Internasional. Didukung oleh banyak Anggota kami, komitmen baru ini memperkuat kerja sama kita dengan KKP dan juga menyoroti momentum yang berkembang di balik proyek ini. Pentingnya sumber daya yang berkelanjutan untuk masyarakat pesisir Indonesia tidak dapat terlalu di titik bebankan dan Ibu Menteri juga berharap agar inisiatif ini memuaskan nantinya “.
Bersamaan dengan pernyataan ini, krangka sementara Harvest Strategy (HS)diperkenalkan di BTC dan ICTBF. Dikembangkan oleh otoritas Indonesia, kebijakan yang ditunggu-tunggu ini merupakan komponen penting dalam penerapan pengelolaan perikanan yang bersifat sutainable. Konferensi ini menyediakan platform yang ideal bagi para stakeholder untuk memberikan feedback kepada KKP mengenai implementasi dari strategi tersebut.
Catatan Untuk Redaksi
The International Pole & Line Foundation (IPNLF) bekerja untuk mengembangkan, mendukung, dan mempromosikan tanggung jawab sosial, perikanan pole & line dan handline tuna di seluruh dunia. Ambisi IPNLF adalah untuk berkontribusi terhadap perikanan di daerah pesisir yang sedang berkembang, termasuk masyarakat, komunitas, bisnis, dan lautan yang terhubung dengan mereka. Sebagai induk organisasi yang peduli terhadap keberlanjutan, kami menggunakan pengaruh pasar untuk menciptakan perubahan melalui praktek kegiatan perikanan dan kerjasama antara para stakeholder. IPNLF terbuka bagi para organisasi yang terlibat dalam rantai pasokan untuk tangkapan one-by-one tuna produk. Bekerjasama dengan anggota kami, IPNLF menunjukkan nilai dari one-by-one tuna kepada para konsumen, para pembuat kebijakan dan seluruh rantai pasokan yang terlibat. Kami bekerja didalam bidang keilmuan, kebijakan, dan makanan laut, menggunakan pendekatan berbasis solusi yang berdasarkan bukti dengan arahan dari Komite Penasihat Ilmiah & Teknis dan Dewan Pengawas.
IPNLF resmi terdaftar di Inggris pada tahun 2012 (Charity 1145586), dengan kantor cabang di Inggris dan Maladewa, dan para staf yang di tempatkan di Indonesia, Afrika Selatan, Amerika Utara dan Perancis.
Sumber: Kunjungi disini