Perkembangan FIP AP2HI di Kendari, Sulawesi Tenggara

April 22, 2020

Dalam melanjutkan komitmen terhadap perikanan yang berkelanjutan, tentunya suatu aktivitas perbaikan yang konsisten sangat dibutuhkan. Untuk itu, AP2HI bersama dengan mitra strategisnya, yaitu International Pole and Line Foundation (IPNLF) melanjutkan kegiatan program FIP di wilayah Sulawesi Tenggara.

Pada akhir Februari 2020, AP2HI yang diwakili oleh FIT Coordinator, telah melakukan survey dengan mengunjungi ke mini plant dari perusahaan anggota yang men-suplai ikan dari area Sulawesi Tenggara dan sekitarnya. Terpusat di PPS Kendari, AP2HI melakukan assessment untuk area kegiatan FIP selanjutnya, mulai dari lokasi pendaratan ikan, jenis kapal PL dan HL yang beroperasi, penggunaan alat tangkap, dan jenis ikan yang tertangkap baik tangkapan utama ataupun tangkapan sampingan serta jenis umpan yang digunakan, serta mengamati proses pendaratan ikan hingga hingga ke tahap processing.

Gambar 1. Salah satu kapal handline di PPS Kendari

Gambar 2. Salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan

Gambar 3. Salah satu kegiatan wawancara (salah satu tahapan Port Sampling)

Untuk implementasi FIP di area Sulawesi Tenggara, AP2HI telah melakukan rekrutmen staf lapangan. Implementasi FIP yang akan dilaksanakan antara lain verifikasi kapal anggota AP2HI, aktivitas port sampling, pemasangan alat pemantau dan alat pelacak di kapal, koordinasi untuk menaikkan pengamat (observer) ke atas kapal, dan tentunya peningkatan kerja sama dengan pemerintah dan instansi setempat lainnya di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Berikut adalah perusahaan anggota AP2HI yang akan terlibat di dalam kegiatan FIP di Sulawesi Tenggara:

  1. PT. Chen Woo Fishery
  2. PT. Dharma Samudera Fishing Industry
  3. PT. Edmar Mandiri Jaya
  4. PT. Pahala Bahari Nusantara
  5. PT. Sultratuna Samudera

Agar implementasi FIP berjalan dengan baik dan tepat, FIT Coordinator memberikan pelatihan dan berbagi pengalaman kepada Field Staff AP2HI yang baru, antara lain:

  1. Tata cara pelaksanaan Port Sampling
  2. Identifikasi spesies ikan target, sampingan dan umpan
  3. Tata cara pengoperasian Time Lapse Camera (TLC) atau alat pemantau diatas kapal
  4. Tata cara pengoperasian Vessel Tracking Device (VTD) atau alat pelacak pergerakan kapal
  5. Tata cara verifikasi kapal (Pro-Active Vessel Registration)
  6. Berbagi pengalaman untuk mendapatkan koordinat rumpon
  7. Berbagi pengalaman cara mendaftarkan bagan
  8. Berbagi pengalaman terkait koordinasi menaikkan pengamat ke atas kapal (observer on board)

Gambar 4. Pelatihan tata cara pengoperasian TLC ke nelayan

Kegiatan FIP di Sulawesi Tenggara ini akan dilaksanakan secara intensif hingga diharapkan siap untuk maju Penilaian Penuh MSC (MSC Full Assessment) pada tahun 2021.

Share it!