AP2HI Hadiri The 7th Pre-Technical Harvest Strategy Workshop for Tuna Fisheries in Indonesian Archipelagic Waters
(4/10) Bogor. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia kelautan dan Perikanan (BRSDMKP) telah menyelenggarakan acara The 7th Pre-Technical Harvest Strategy Workshop for Tuna Fisheries in Indonesian Archipelagic Waters, pada tanggal 4-6 Oktober 2021 di Bogor. Acara ini diselenggarakan dalam rangka persiapan pelaksanaan technical harvest strategy workshop merupakan bagian dari rangkaian pertemuan pengembangan Harvest Strategy Tuna di perairan kepulauan Indonesia khususnya WPP 713, 714 dan 715.
Acara ini dihadiri oleh Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI); Sustainable Fisheries Partnership / Yayasan LINI; Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN); Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI); Yayasan IPNLF Indonesia (YII); Pusat Riset Perikanan (PRP); Balai Riset Perikanan Laut (BRPL); dan Direktorat Pengelolaan Sumber Daya Ikan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT), KKP.
Pada hari pertama, para narasumber menyampaikan perkembangan terbaru dari pengumpulan data, hasil analisa dari data yang dikumpulkan, kemajuan capaian tim peneliti serta prioritas dan penentuan rencana kegiatan ke depan seperti perlunya perhatian khusus terhadap perikanan komersial lainnya.
Pada sesi selanjutnya peserta mengidentifikasi kondisi saat ini dimana beberapa peraturan terkait pembatasan upaya penangkapan telah tersedia, contohnya seperti peraturan yang terkait dengan pengelolaan perikanan seperti pelarangan kapal asing, penutupan Laut Banda, kewenangan dalam pemberian izin kapal di atas 12 mil yang akan mendukung implementasi dari Harvest Strategy.
Pada hari kedua, stakeholders yang terlibat dalam pengumpulan data menyampaikan perkembangan terbaru dari kegiatan pendataan yang dilakukan di wilayah kerjanya masing-masing termasuk tim dari PSDI menyampaikan perkembangan terbaru kondisi pendataan saat ini dan usaha yang telah dilakukan untuk menyambungkan (interoperability) berbagai metode pengumpulan data yang berbeda seperti dari e-logbook, e-observer, dan pendaratan di pelabuhan ke dalam satu platform untuk keperluan pemantauan dan verifikasi.
AP2HI dan YII sendiri menyampaikan perluasan wilayah kerja untuk pendataan di Sumatera yang mana mendapat apresiasi dari BRPL sebagai peran nyata private sector mendukung pengelolaan perikanan tuna. AP2HI dan YII juga menyampaikan target, capaian, dan analisis dari tiap jenis pendataan yang dilakukan seperti dari unloading, observer, port sampling, TLC dan VTD.