Dampak COVID-19 Terhadap Nelayan
Mewabahnya virus covid membuat banyak orang di setiap negara kesulitan. Hal ini juga dialami oleh nelayan di beberapa lokasi di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh AP2HI dan sustainable development goals [sdgs] center dan Universitas Padjadjaran di tahun 2020, menyatakan bahwa nelayan yang paling berat menerima dampak negatif covid-19 berturut-turut adalah nelayan di Tulehu, Kendari, Bitung dan Ternate.
Perubahan terjadi dilihat dari pendapatan nelayan per trip dan pengeluaran rumah tangga per bulannya. Responden nelayan di Tulehu mengalami dampak COVID-19 terberat, dimana pendapatannya dari sektor perikanan per trip berkurang sebesar 79,89% yang diikuti penurutan pengeluaran rumah tangga sebesar 14,18%.
Tidak hanya itu, responden nelayan di Kendari mengalami penurunan pendapatan per trip dari operasional penangkapan sebesar 39,59% namun pengeluaran rumah tangganya mengalami sedikit peningkatan sebesar 0.31%.
Perubahan tidak signifikan dirasakan oleh nelayan di Bitung yang mengalami penurunan pendapatan per trip sebesar 1,23% dan tidak mengalami perubahan apapun terhadap pengeluaran rumah tangga, namun hal yang menarik di kemukakan oleh responden di Ternate, dimana pendapatannya tidak mengalami perubahan sama sekali namun pengeluaran rumah tangga yang justru mengalami perubahan, yaitu naik sebesar 12,96%.
Baca laporan lengkapnya: SDGs AP2HI [Assesment_Report#4]